Langsung ke konten utama

Insya Allah Menang

Oleh: Hasan Ridwan

Saya telah diingatkan
Kita telah sama-sama diingatkan
Tak perlu kita berbuat ingkar
Mungkinkah namapk kekalahan?

Rasanya terbalik, Insya Allah, saya yang menang
Bukan beruntung, justru menang
Amarah pun tak jua nampak
Bukan beruntung, tapi dia malu
Tak bisa bantah, memanglah benar

Terucap kata soal tak fokus
Kita sama-sama dengarkan
Bukan tak ada waktu
Sungguh, memang tak mampu

Dicontohkan soal berlian
Dengan jawaban tepat sasaran
Teringat akan pangersa Aang
Soal sabun dan vegeta

Deteksi soal yang lain
Terbantah rasa bersalah
Tak tentu arah, salah kaprah

Saya teringat seorang nama
Ketika itu masih kuliah
Tidaklah lebih jadi masalah

Brainstorming, kita sudah cukup tahu
Dengan arogan dia berujar
Meski salah, cuek saja
Siapa yang menang?

Sayang amarah tak kunjung tiba
Sempurnakan dia di depan mata

Tak perlu menang untuk disini
Semua sudah dibeli
Di akhir nanti yang lebih pasti
Kemenangan yang hakiki
Berangkat?

Serpong, 19 April 2006 & 20 April 2006

Inspirasi: Kalau dalam politik, kamu kalah! O, ya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maukah Terus Terpuruk?

Oleh: Hasan Ridwan Bagaimana ini? Kita masih terpuruk. Dengan apa kita bayar iuran bangunan dan iuran sekolah? Jajan anak sekolah? Bayaran listrik? Tunggakan telepon? Tunggakan iuran warga? Cicilan barang yang masih tersisa? Keperluan rumah tangga? Juga hutang-hutang yang belum dilunasi? Penghasilan pun tidak punya! Makan apa kita hari ini? Besok bagaimana? Allaahumma yaa Qoodiyal Haajaat. Yaa Tuhanku yang memenuhi segala kebutuhan. Hanya kepada Engkaulah kami berharap. Hanya Engkaulah sebaik-baik pengurus dan pemberi pertolongan. Allaahumma yaa Arhamar Roohimiin. Yaa Tuhanku yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mohon ampuni segala dosa dan kesalahan yang telah kami perbuat. Ampuni segala kesalahan kami kepada orang tua kami. Jangan jauhkan kami dari pintu rahmat-Mu. Jangan biarkan kami terbenam di dalam kesesatan yang nyata. Jauhkan segala kekhawatiran ini. Bebaskan kami dari belenggu kesusahan dunia. Mudahkan jalan kami untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Amien . ...

Ini Bukan WC Umum

Oleh: Hasan Ridwan Saya marah Kamu salah Saya salah Kamu tak berhak marah Tahukah kamu? Ini bukan WC umum Disana pun sudah biasa Tak usahlah banyak bertanya Maaf, berapakah yang biasa itu? Inilah Alam Seribu Dongeng Semua peran penuh misteri Hati-hati kebelet pipis Ini bukan WC umum Serpong, 22 April 2006 Pkl. 11.36 BBWI Inspirasi: Di tempat lain juga ada

Kenapa Membantah Ulil Amri?

Oleh: Hasan Ridwan Sungguh berat beban yang harus di pikul oleh seorang ulil amri ( penguasa ). Ketika setiap orang di antara kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap amal perbuatan kita, mereka pun harus menambahnya dengan apa yang sudah diperbuatnya pada periode kekuasaannya. Saya yakin, tidak ada satupun yang akan terlewatkan pada saat itu. Bagi mereka yang tidak menjadi ulil amri tentu lebih mudah. Beban itu seharusnya menjadi lebih ringan. Hanya saja kebanyakan di antara kita selalu mendahului kehendak-Nya. Kita senantiasa khilaf, lidah ini memang tak bertulang, lisan pun rasanya mudah tergelincir. Para ulil amri yang memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik pun seakan tak pernah luput dari gunjingan. Sesungguhnya pada saat itu mereka sedang menantang marabahaya. Ketika kita menggunjingkan para ulil amri apalagi sampai membantahnya maka sesungguhnya kita akan benar-benar berhadapan dengan Rasulullah Saw. dan Allah SWT. Coba renungkan sabd...