Oleh: Hasan Ridwan
Bersabarlah! Jangan bebani hati kita dengan emosi yang berlebihan. Semua sudah menjadi ketentuan dari-Nya. Apa yang sedang dihadapi pada saat ini tidak lebih hanyalah sebuah ujian belaka. Tetaplah fokus, Insya Allah kita dapat melaluinya dengan mudah selama kita ikhlas dan tawakal kepada-Nya. Amien.
Sebagai seorang ulil amri, menghadapi berbagai konflik kepentingan yang diakibatkan oleh banyaknya perbedaan merupakan hal yang sangat lumrah. Buat apa kita larut dalam suasana kecewa atau bahkan membuang energi percuma. Setiap orang maupun sekelompok orang sejatinya berhak untuk berbeda pendapat.
Posisi anda sebagai seorang ulil amri sudah mendapatkan legitimasi dari Rasulullah Saw. dan harus ditaati oleh setiap orang-orang yang beriman. Jika tidak merasa sebagai seorang yang beriman tentunya tidak punya kewajiban untuk menaati ulil amri.
Allah SWT. telah berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kalian……….” (QS. An-Nisaa : 59).
Tetap semangat! Biarkan saja mereka-mereka yang lebih memilih jalannya sendiri. Selama mereka bersikeras dan mengambil sikap membangkang para ulil amri sesungguhnya bahaya besar telah menanti mereka.
Rasulullah Saw. telah bersabda melalui Bukhari Muslim yang diriwayatkan oleh Ibnu’ Abbas :
“Barang siapa yang menemukan adanya sesuatu yang tidak disukai dari ulim amri, hendaklah dia bersabar. Sebab barang siapa yang menyatakan diri keluar dari kekuasaan ulil amri meski hanya sejengkal, lalu mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah”.
Naudzu billahi min dzalik. Akankah jalan di atas yang kita pilih? Jangan pantang menyerah wahai ulil amri. Sebisa mungkin kita teladani Rasulullah Saw. yang tidak akan pernah berhenti untuk menyayangi seseorang sekalipun mereka membenci beliau. Insya Allah tabungan kita menjadi semakin bertambah.
Mari kita segera bergegas, ambil posisi yang lebih baik. Jangan salah langkah. Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT. dengan sebenar-benarnya. Mampukah kita di alam sana jika kembali dalam keadaan jahiliyyah?
Bukankah Allah SWT. telah mengingatkan :
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenarnya, dan jangan sampai kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim” (QS. Al-Baqarah : 132)
v Bumi Panyawangan, 9 Juni 2007 Pkl. 18.50 – 19.25 BBWI
(Tulisan di muat di bulletin Uswatun Hasanah edisi no. 6 tahun 2008)
Komentar